Pelayan Restoran

Saat ini, pelayan drone tidak jarang seperti 6 tahun yang lalu. Mereka telah muncul di Singapura. Timbre, jaringan restoran dan bar lokal, adalah pelopor di bidang ini. Timbre mulai mempekerjakan armada drone terbang sebagai pelayan untuk mengatasi kekurangan staf. Pelayan robot dengan mesin, kamera video, dan sensor inframerah dikembangkan oleh Infinium Robotics. Drone tidak menerima pesanan. Mereka bertanggung jawab untuk menerbangkan makanan dari dapur ke pelanggan. Para pelayan drone udara terlihat seperti nampan terbang besar, mampu membawa hingga 2 kg makanan ringan, hidangan utama, atau minuman dalam sekali perjalanan.

Penggembala

Para petani Selandia Baru juga menemukan penggunaan drone yang tidak biasa. Mereka adalah yang pertama di dunia yang menggunakan drone sebagai penggembala. Kemudian, negara-negara lain mengambil ide ini. Saat ini, drone membantu dalam memantau kawanan sapi, domba, dan rusa. Selain itu, beberapa model dilengkapi tidak hanya dengan kamera tetapi juga dengan pengeras suara yang mereproduksi gonggongan anjing. Petani mencatat bahwa suara yang terdengar akrab bagi hewan memungkinkan mereka mengumpulkan kawanan lebih cepat dan membawanya ke tempat yang tepat. Selain itu, drone terus memantau padang rumput, memeriksa kuantitas dan kualitas rumput.

Apoteker

Drone perusahaan asal AS, Zipline, telah dikenal luas setelah keterlibatan aktif mereka dalam proyek-proyek organisasi bantuan darurat kemanusiaan Internasional - Doctors Without Borders. Mereka mengirimkan obat-obatan, darah untuk transfusi, serta organ untuk transplantasi ke negara-negara Afrika bahkan sebelum pandemi. Wabah virus Corona telah secara signifikan meningkatkan pentingnya drone di bidang ini. Saat ini, pengiriman obat-obatan dengan drone digunakan di seluruh dunia. Mereka membantu dalam mengatur pengiriman tanpa kontak terhadap sejumlah besar barang yang berbeda dari alat pelindung diri hingga obat-obatan yang menyelamatkan nyawa dan vaksin COVID-19.

Penjaga Pantai

Little Ripper adalah drone yang dikembangkan oleh Australia. Awalnya, alat ini seharusnya melacak pergerakan hiu dan mencegah serangan mereka terhadap manusia. Namun ternyata, drone tersebut juga cocok untuk misi lain yang tak kalah pentingnya. Pada tahun 2018, selama pengujian perangkat, para penyelamat mendengar sinyal bantuan dari dua remaja yang berenang terlalu jauh dari pantai. Dengan bantuan drone, mereka melemparkan pelampung renang kepada kepada remaja tersebut. Misi penyelamatan hanya memakan waktu tidak lebih dari 2 menit. Sejak itu, drone telah digunakan secara aktif oleh penjaga pantai di pantai seluruh dunia.

Penyerbuk

Populasi lebah dunia telah berkurang hampir 50% karena perubahan iklim. Secara alami, hal itu mempengaruhi interaksi penyerbuk tanaman. Namun, para ilmuwan telah mengusulkan solusi liar: menggunakan drone untuk menyerbuki tanaman. Secara harfiah, mereka telah menemukan serangga buatan pertama yang menyerbuki tanaman pertanian. Saat ini, penyerbuk buatan seperti itu digunakan di banyak negara yang terkena dampak pemanasan global. Mereka dilengkapi dengan sensor dan kamera untuk mencari tanaman berbunga. Mereka dapat mendarat di berbagai permukaan, serta mengumpulkan serbuk sari dan membawanya ke tempat lain.

Seniman Grafiti

Drone telah lama digunakan di lokasi syuting film, produksi teater, dan konser. Namun, drone berkembang. Saat ini, mereka dapat mengambil cat semprot atau kuas dan menjadi seniman. Model pertama yang dapat menggunakan cat disajikan oleh pengembang Rusia. Di Turin, Italia, mereka menggelar pentas seni dengan bantuan 4 quadcopter yang mengecat dinding sebuah pabrik mobil. Ukuran grafiti tersebut mencapai 12x14 meter dan membutuhkan sekitar 900 kg cat. Drone ini dikendalikan oleh sistem pusat tunggal.

Teknisi Listrik

SkySkopes menunjukkan penggunaan lain yang tidak biasa dari drone. Perusahaan tersebut adalah yang pertama mengusulkan gagasan untuk menggunakan kendaraan udara tak berawak untuk meregangkan saluran listrik. Biasanya, pemasangan kabel saluran listrik dilakukan oleh pekerja khusus atau helikopter. Kedua metode ini menimbulkan risiko bagi manusia. Jadi, opsi aman dengan drone mendapatkan popularitas dalam waktu singkat.